寄付 2024年9月15日 – 2024年10月1日 募金について

Canting

Canting

Arswendo Atmowiloto
この本はいかがでしたか?
ファイルの質はいかがですか?
質を評価するには、本をダウンロードしてください。
ダウンロードしたファイルの質はいかがでしたか?
"Canting, carat tembaga untuk membatik, bagi buruh-buruh batik menjadi nyawa. Setiap saat terbaik dalam hidupnya, canting ditiup dengan napas dan perasaan. Tapi batik yang dibuat dengan canting kini terbanting, karena munculnya jenis printing––cetak. Kalau proses pembatikan lewat canting memerlukan waktu berbulan- bulan, jenis batik cetak ini cukup beberapa kejap saja. Canting, simbol budaya yang kalah, tersisih, dan melelahkan. Adalah Ni––sarjana farmasi, calon pengantin, putri Ngabean––yang mencoba menekuni, walau harus berhadapan dengan Pak Bei, bangsawan berhidung mancung yang perkasa; Bu Bei, bekas buruh batik yang menjadi ibunya; serta kakak-kakaknya yang sukses. Canting, yang menjadi cap batik Ngabean, tak bisa bertahan lagi. ""Menyadari budaya yang sakit adalah tidak dengan menjerit, tidak dengan mengibarkan bendera."" Ni menjadi tidak Jawa, menjadi aeng––aneh, untuk bisa bertahan. Ni yang lahir ketika Ki Ageng Suryamentaram meninggal dunia, adalah generasi kedua, setelah ayahnya, yang berani tidak Jawa."
カテゴリー:
年:
2013
版:
Keempat
出版社:
PT. Gramedia Pustaka Utama
言語:
indonesian
ページ:
376
ISBN 10:
9792296239
ISBN 13:
9789792296235
ファイル:
PDF, 3.04 MB
IPFS:
CID , CID Blake2b
indonesian, 2013
オンラインで読む
への変換進行中。
への変換が失敗しました。

主要なフレーズ